(Ki-Ka): Chief Marketing Officer Manulife Novita S Rumngangun, CEO Manulife Indonesia Indren S Naidoo, Managing Director Putera Sampoerna Foundation Nenny Soemawinata, Head of PSF School Development Outreach Gusman Yahya. Foto: MySharing

Manulife dan Putra Sampoerna Foundation Luncurkan Program Wirausaha Muda

[sc name="adsensepostbottom"]

Manulife Indonesia bersama dengan Putra Sampoerna Foundation meluncurkan program pengembangan wirausaha muda di Banda Aceh.

Presiden Direktur dan Chief Executive Officer Manulife Indonesia Indren S Naidoo mengatakan, kewirausahaan adalah urat nadi pertumbuhan ekonomi suatu negara. Wirausaha adalah suatu proses mengubah ide menjadi hal yang bernilai komersil dan menciptakan nilai. Wirausha pun akan membantu negara untuk bisa maju ke tingkat lebih baik dan berkontribusi bagi pertumbuhan ekonomi.

“Kami percaya bahwa mengembangkan kemampuan kewirausahaan para generasi muda sangatlah penting untuk memastikan mereka dapat berkembang dan berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi,” katanya dalam konferensi pers Program Pengembangan Wirausaha Muda, Senin (23/5).

Melalui program pengembangan wirausaha muda, lanjutnya, peserta akan mendapat pengetahuan dan kemampuan di bidang keuangan, yang akan membantu mereka membuat keputusan keuangan yang cermat. “Kami berharap program ini dapat membantu memberikan peluang yang baik kepada para 25 guru dan 120 siswa yanb menjadi peserta program dan tidak hanya bermanfaat bagi peserta, tapi bisa disebarkan ke seluruh Banda Aceh dan seluruh Indonesia,” ujar Indren.

Managing Director Putera Sampoerna Foundation Nenny Soemawinata menuturkan, pendidikan merupakan aspek krusial dalam pengembangan ekonomi bangsa. Program yang akan memuat pembentukan karakter, peningkatan kualitas dan kompetensi guru ini pun menjadi pendukung utama dalam meningkatkan kualitas pembelajaran dan menciptakan generasi penerus masa depan.

Ia berharap pemberdayaan pendidikan kewirausahaan menjadi pemicu generasi muda yang punya kecakapan dan mental berwirausaha di masa mendatang. “Wirausaha yang tidak hanya berani menghadapi tantangan bisnis dan kompetensi, tapi juga punya kapabilitas dalam mengelola usaha, sehingga berkelanjutan,” cetus Nenny.

Nenny pun percaya program ini akan membantu para guru dan murid memperdalam kemampuan kewirausahaan mereka serta pengetahuan di bidang keuangan, sehingga mereka dapat menyusun perencanaan bisnis yang sederhana dan mudah diterapkan. “Kami berharap program ini bisa memberi manfaat dalam penguatan pondasi ekonomi masyarakat dan jumlah wirausaha juga bertambah,” paparnya.

Sementara, Head of Putera Sampoerna Foundation School Development Outreach Gusman Yahya mengungkapkan akan ada 12 SMK dan SMA Negeri di Banda Aceh yang akan mengikuti program pengembangan wirausaha muda selama 12 bulan. Program ini akan fokus pada kegiatan seperti lokakarya pendidikan kewirausahaan, pembahasan strategi perencanaan bisnjs serta pelatihan keterampilan presentasi.

Ia menambahkan program ini dilihat tidak hanya sebagai pengetahuan literasi keuangan saja, tapi pentingnya literasi keuangan dalam pengelolaan keuangan dan wirausaha, dan itu harus dilakukan secara berkesinambungan. Nanti di akhir program akan ada tiga pemenang yang akan diberi modal awal untuk mengembangkan bisnis yang ada di proposalnya.

“Sekolah dari pelaku usaha akan melakukan monitoring dan evaluasi. Monitoring juga tidak hanya kepada pemenang, tapi kepada semua peserta terkait penerapan kemampuan guru dalam ilmu wirausaha dan literasi keuangan sehingga bisa dilanjutkan oleh sekolah tersebut,” ungkap Gusman.

[bctt tweet=”Pentingnya literasi keuangan dalam pengelolaan keuangan dan wirausaha” username=”my_sharing”]

Chief Marketing Officer Manulife Indonesia Novita S Rumngangun menambahkan, sejak peristiwa tsunami di Aceh, pihaknya telah membantu generasi muda lewat pendidikan. Tidak hanya membangun infrastruktur, tetapi juga edukasi tentang keuangan. “Kami ingin menunjukkan Manulife punya konsistensi bukan hanya dengan beasiswa dan infrastruktur, tapi tanggung jawab moral dengan memberi pengetahuan kepada guru dan murid. Komitmen kami tidak hanya di Banda Aceh tapi juga di seluruh daerah,” jelasnya.