Banyak yang menyangsikan ide #MasyumiReborn yang bertujuan mendirikan kekuatan politik Islam dalam bentuk #PartaiIslam ideologis.
Sangsinya di dana, masalah klasik. Tidak murah untuk mendirikan sebuah partai politik. Meskipun antusiasme warga tinggi.
Dari sisi seberang, sebuah partai yang kebanyakan berisi anak muda didirikan. Tidak ada dukungan kuat dari masyarakat, tapi berdiri begitu saja. Karena, ada dananya. Konon katanya, dananya dari para Taipan. Maka tak aneh jika partai itu terlihat selalu membela kepentingan taipan, salah satu caranya selalu membully #AniesBaswedan.
Nah, agar ide #MasyumiReborn dalam bentuk partai Islam ideologis tidak menjadi “kendaraan” baru para taipan, maka umat Islam harus menolak aneka tawaran bantuan dari para taipan atau bohir politik.
Chaerul Anas Suhaidi, pakar IT mantan saksi Prabowo-Sandi di sidang sengketa Pilpres 2019 yang lebih dikenal sebagai Anas Robot, menekankan pentingnya penggunaan Aplikasi digital untuk memanajemen organisasi partai dan pendanaan partai.
Partai ini harus bebentuk digital party. Selain itu aplikasi akan digunakan untuk marketplace, payment gateway para anggota partai.
Jika anggota Masyumi menyumbang Rp 10000 setiap bulan, dari sekitar 1 juta orang saja, setiap bulan akan punya dana operasional partai sekitar 10 Milyar sehingga partai tidak tergantung dengan “bohir” siapapun. Tapi semua asset milik Majelis Syuro sehingga Majelis Syuro benar benar berkuasa dan pengurus hanya menjalankan perintah Majelis Syuro.
Inilah pemaparan Chaerul Anas Suhaidi di Silatul Ukhuwah & Urun Rembug Keluarga Besar, Zuriyah & Pecinta Masyumi
Aula Masjid Al-Furqon Dewan Da’wah, Sabtu 07 Maret 2020. Saksikan selengkapnya di video di bawah ini: