Membidik Pasar Turis Muslim di 2014

[sc name="adsensepostbottom"]

Maskapai Hong Kong pun meningkatkan frekuensi penerbangan ke Timur Tengah, dari yang semula seminggu sekali menjadi tiga kali sehari demi menarik wisatawan Muslim ke sana. Italia pun punya pantai Rimini yang ditujukan khusus bagi kaum wanita. Lembaga pemeringkat Crescentrating yang fokus pada pasar gaya hidup halal juga menobatkan Bandara Suvarnabhumi di Thailand sebagai bandara di negara non Muslim yang paling bersahabat bagi Muslim.

Indonesia yang mayoritas populasinya adalah Muslim seharusnya bisa memfasilitasi kebutuhan wisatawan Muslim. Tentu dengan mengetahui minat khusus wisatawan. Hadi menuturkan wisatawan Timur Tengah biasanya mencari pantai atau gunung, dengan fasilitas pusat perbelanjaan dan kuliner Timur Tengah saat berlibur.

“Mereka biasanya menginap di hotel bintang 4 atau 5, merupakan keluarga besar, dan tidak mau repot, jadi semua ditangani biro perjalanan,” kata Direktur Utama Sofyan Hotel Management & Consultant, Boy Arva Hadisantoso dalam Outlook Sharia Lifestyle di Hotel Sofyan, Senin (28/10).

Berbeda dengan Wisatawan Muslim Nusantara yang berasal dari Malaysia, Brunei dan domestik Indonesia yang meminati wisata ziarah. Oleh karena itu, penyelenggara jasa wisata di Indonesia pun harus bisa menangkap potensi pasar sesuai dengan minat dan karakteristik masing-masing wisatawan.

sharialifestyleoutlook-300x300Hadi menuturkan dengan meningkatnya daya beli umat Muslim ini tentu akan mengubah siklus kebutuhan mereka, termasuk saat berwisata. Ia menambahkan bisnis industri makanan, minuman, kosmetik halal di Indonesia mungkin baru berkembang di era 1970-an, sedangkan lembaga keuangan syariah di tahun 1990-an. Di era millenium ini kini mulai bergeser ke gaya hidup dengan dukungan teknologi internet.

Pada dasarnya wisatawan Muslim tidak berbeda dengan wisatawan umum lainnya. Menurut Crescentrating, hal yang menjadi kebutuhan dasar wisatawan Muslim adalah makanan minuman halal dan tempat shalat yang nyaman. Di tingkat kebutuhan selanjutnya adalah ketersediaan tempat wudhu dan fasilitas ibadah memadai saat di bulan Ramadhan.

Hadi pun mengutip data yang berasal dari riset Associate Professor TC Chang dari National University of Singapore, yang menyatakan bahwa mulai dari 2005 sampai masa ke depan adalah masanya muslim travelers. Dalam blue ocean strategy disebutkan bahwa perlu mencari pasar yang kompetitornya sedikit. “Saat ini wisata syariah adalah pasar yang baru, makanya semua industri pariwisata mengarah ke muslim tourism,” kata Hadi. Ia menambahkan bisnis syariah pun merupakan diferensiasi produk dan bukan berarti mempersempit pasar.

Hadi mengungkapkan Hotel Sofyan memiliki definisi syariah yaitu menjauhi segala apapun yang merusak (mudharat) bagi kehidupan manusia. “Melihat dari sana, syariah tidak hanya baik untuk Muslim tetapi juga non Muslim,” kata Hadi. Hotel yang dikenal menjalankan bisnisnya dengan prinsip syariah ini pun tetap memperhatikan kenyamanan pengunjung non Muslim. Salah satunya dengan tidak menempatkan simbol-simbol Islam di kamar. yogie@mysharing.co

hadiMelihat dari sana, syariah tidak hanya baik untuk Muslim tetapi juga non Muslim,” kata Hadi