Semakin tergusurnya warung-warung kecil milik warga setempat di suatu daerah oleh mini market-mini market ritel milik jaringan konglomerat, agaknya menjadi salah satu fokus perhatian Koperasi Syariah 212.
Koperasi Syariah 212 bertekad untuk “menyulap” warung-warung kecil milik masyarakat ini menjadi lebih maju dan berdaya saing untuk ke depannya.
“Spirit 212 ini akan mengingatkan ummat Islam untuk kompak dan sama-sama bangkit secara ekonomi. Salah satu fokus kita adalah bagaimana kita membesarkan warung-warung kecil di masyarakat, akan kita ciptakan atau kreasikan menjadi warung-warung ummat. Namanya bisa Warmat 212,” jelas Eka Gumilar, Ketua Pengurus Koperasi Syariah 212.
Eka Gumilar lalu melanjutkan, Koperasi Syariah 212 menganggap warung-warung ummat ini akan menjadi salah satu embrio untuk tumbuhnya kembali ekonomi ummat Islam dari sektor akar rumput.
“Kalau misalkan warung-warung ini kita bisa sentuh, maka berapa puluh ribu warung akan kita bisa buat untuk lebih berdaya saing. Potensinya sangat besar,” lanjut Eka Gumilar.
Menurut Eka, pihaknya berencana untuk mengkampanyekan gerakan “Belanja Ke Warung Tetangga”, yang mana kampanye ini akan mengajak ummat Muslim untuk belanja di warung-warung sekitar rumahnya.
“Kita akan pikirkan di Koperasi Syariah 212 ini, bagaimana merevitalisasi warung-warung ummat, agar tidak makin tertekan, tapi justru bisa bertumbuh lagi. Bisa semakin bergairah lagi,” demikian Eka Gumilar, Ketua Pengurus Koperasi Syariah 212.

