Dalam rangka memeriahkan Konferensi Pemuda Islam Dunia (International Conference on Islamic Youth Education – ICIYE 2017), Organization of the Islamic Cooperation (OIC) Youth Indonesia akan mengadakan Islamic Young Entrepreneur Festival di Bandung, pada 6-8 Oktober 2017 ini.
Para pemuda dari anggota negara-negara Islam yang tergabung dalam Organisasi Kerjasama Islam (OKI) dengan jumlah anggota mencapai 56 negara, selain mengadakan Konferensi Pemuda Islam Dunia, juga akan bersinergi menyelenggarakan Islamic Young Entrepreneur Festival, yang diharapkan bisa turut menggairahkan pengembangan bisnis generasi muda Islam di Indonesia pada khususnya, dan generasi muda Islam dunia, pada umumnya.
Menurut President OIC Youth – Tantan Taufik Lubis hari ini (7/9/2017) di Jakarta, penyelenggarakan Islamic Young Entrepreneur Festival ini juga memiliki nilai yang strategis bagi kalangan pemuda Islam se dunia.
“Jika event konferensi bicara soal wacana, Visi dan langkah-langkah besar ummat Islam ke depan, maka di Islamic Young Entrepreneur Festival Ini akan lebih fokus kepada langkah riil berupa penataan basis ekonomi pemuda Islam, kegiatan yang menyatukan generasi muda Islam dari sisi pengembangan ekonomi dan kewirausahaan,” jelas Tantan.
- KNEKS Dorong Pelaku Bisnis Untuk Menjangkau Pasar Lebih Luas di Pesta Muslim Jakarta 2025
- Digitalisasi Pengelolaan Masjid, Bank Muamalat Hadirkan Hijrah Masjid
- Tabungan Haji Bank Mega Syariah Naik 15%, Beri Kemudahan Haji Untuk Semua Generasi
- Volume Pemesanan Sukuk Tabungan ST014 di Bank Muamalat Meningkat
Presiden OIC Youth lantas menjelaskan, Islamic Young Entrepreneur Festival ini adalah event yang ingin membangun konektivitas antara wirausaha muda dari 56 negara OIC , sarana tukar menukar informasi bisnis, link and match kebutuhan dan peluang perdagangan dan bisnis antara negara Islam.
“Kita sebagai negara dengan mayoritas Muslim terbesar di Dunia punya kepentingan, bahwa bukan sekedar menjadi kawan dan kenal belaka, tetapi negara-negara anggota OIC Youth juga bisa berpartisipasi terhadap pembangunan ekonomi nasional dengan membeli produk-produk kita, dan bahkan berinvestasi. Indonesia tidak hanya punya produk unggulan yang bisa dijual, namun juga punya market yang besar. Karena jika kita bisa membaca postur kepentingan dan kebutuhan negara-negara tersebut, ada share benefit di sana, selain ada koalisi secara politik, ikatan ekonomi bisa lebih besar di sana,” papar Tantan.
Sebagai Presiden Pemuda OKI, Tantan juga mengajak peran serta aktif para pemuda Islam yang ada di berbagai organsisasi, baik kepemudaan Islam atau pun komunitas-komunitas bisnis untuk mensupport event ini secara maskimal dengan hadir dan berinteraksi langsung dengan berbagai perwakilan negara-negara Islam.
“Saya mengharapkan para pengusaha muda muslim dari berbagai latar belakang usaha dan komunitas atau organisasi untuk datang dan mensukseskan acara ini secara massif, agar gaung dan ‘suara’ event ini dapat dirasakan oleh berbagai elemen bangsa dan menjadi sarana yang tepat dan elegan untuk membangun kerjasama ekonomi dan bisnis dengan 56 negara Islam yang hadir di konferensi ini,” katanya.
Khusus untuk pengusaha muda, menurut Tantan, event Ini penting untuk jadi destinasi yang wajib dihadiri.
“Untuk mencari network dan buyer di sana, dan event ini bagi entrepreneur adalah event yang luar biasa dan murah, karena mendatangkan entrepreneur muda dari berbagai belahan dunia, dan kita mampu berhubungan langsung dengan delegasi negara lain dan kita akan mendapatkan peta yang sebenarnya apa kebutuhan negara-negara itu apa yang bisa sinkron dengan produk kita. Misalkan UKM kita produksi fashion, apakah produk fashion kita cocok untuk mereka,” jelas Tantan.