OJK Gelorakan Kampanye Keuangan Syariah di Momentum Ramadhan

[sc name="adsensepostbottom"]

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menggelar kampanye keuangan syariah memanfaatkan momentum bulan Ramadhan dengan melakukan beberapa kegiatan seperti Safari Ramadhan bidang edukasi keuangan dan program kehumasan keuangan syariah di beberapa daerah di tanah air.

“Sederet kegiatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan diseminasi informasi terkait kebijakan OJK, khususnya di bidang pengembangan keuangan syariah dengan memanfaatkan momentum Ramadhan,” jelas Kepala Departemen Komunikasi dan Internasional OJK – Triyono dalam keterangan pers OJK kemarin di Jakarta.

Untuk Safari Ramadhan digelar beberapa kegiatan yang diarahkan untuk memberikan edukasi keuangan syariah ke masyarakat seperti kelompok pengajian muslimah, Majelis Taklim, Penghulu KUA, Da’I Takmir Masjid, Komunitas UMKM, dan pengurus serta anggota Kongres Wanita Indonesia (KOWANI).

Menurut Triyono, kegiatan Safari Ramadhan tersebut bertujuan meningkatkan pemahaman terhadap produk/layanan jasa keuangan syariah, meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam pengelolaan keuangan, dan meningkatkan kewaspadaan terhadap berbagai modus investasi illegal.

Lebih lanjut dijelaskan Triyono, program kehumasan keuangan syariah pada Bulan Ramadhan ini menggelar talkshow keuangan syariah melalui radio dengan narasumber dari OJK dan pelaku industri jasa keuangan syariah.

Selain itu digelar juga sosialisasi keuangan syariah di media massa serta kultwit keuangan syariah melalui media sosial OJK, dan sosialisasi keuangan syariah dengan para blogger.

Triyono menambahkan, pada 13 Juni 2017 mendatang juga akan diluncurkan roadmap keuangan syariah sebagai panduan pengembangan keuangan syariah secara terintegrasi mulai dari perbankan syariah, pasar modal syariah dan IKNB syariah.

Data OJK per 31 Maret 2017, total aset keuangan syariah Indonesia (tidak termasuk Saham Syariah) mencapai Rp967,9 triliun dengan proporsi industri perbankan syariah mencapai sebesar Rp368,17 triliun, IKNB syariah sebesar Rp92,57 triliun dan pasar modal syariah mencapai sebesar Rp509,72 triliun.