Pasar Kosmetika Halal Mencapai 6,78 persen

[sc name="adsensepostbottom"]

Kosmetik halal menjadi tren global, dan diperkirakan tahun 2019 mencapai US$ 73 miliar atau 6,78 persen dari pengeluaran global.

wardahOwner Wardah Kosmetik, Nurhayati Subakat mengatakan, pertumbuhan industri halal di dunia terus meningkat. Diperkirakan tahun 2019 makanan halal bernilai US$ 2,537 miliar atau 21 persen dari pengeluaran global. ”Pasar kosmetik halal bisa mencapai US$ 73 miliar atau 6,78 persen dari pengeluaran global syariah,” kata Nurhayati, dalam Focus Group Discussion Halal Tourism and Lifestyle di Jakarta Convention Center, Selasa (12/5).

Menurutnya, kosmetika Muslim adalah pasar keempat terbesar secara global, setelah Amerika Serikat ( US$ 81 miliar), Jepang (US$ 78 miliar) dan China (US$ 49 miliar). Sementara negara dengan konsumsi kosmetika halal terbesar adalah Uni Emirat Arab (4,9 miliar dolar), Turki (4,4 miliar dolar), India (3,5 miliar dolar), Rusia (3,4 miliar dolar) dan Indonesia (3,4 miliar dolar).

Label halal juga sangat popular di industri komestik, khususnya negara Asian yang populasi Muslimnya mencapai 60 persen. Umat Muslim merupakan populasi terbesar di dunia yang tersebar di 57 negara. Diperkirakan tahun 2030, pasar halal memiliki potensi 2,1 triliur USD per tahun dan terus berkembang 500 miliar USD setiap tahunnya. “Penjualan tahunan global kosmetik halal diperkirakan 5-14 miliar dolar AS. Berfokus pada produk kosmetik bersertifikasi halal, diperkirakan penjualannya di atas Rp 5 miliar,” ujarnya.

Menurutnya, kosmetik halal menjadi tren global tidak hanya semakin popular di negara-negara Muslim saja seperti Indonesia, Malaysia, Brunei Darussalam dan Mesir, tapi juga di Eropa dan Amerika Serikat dan London Inggris. Baca: Korea Lirik Pasar Kosmetik Halal

Konsumen Muslim adalah segmen dengan pertumbuhan tercepat. Industri halal, terutama kosmetik akan semakin berkembang. Bagi umat Islam, halal bukan hanya elemen merek. Sebaliknya, itu adalah bagian dari sistem kepercayaan dan filosofi dalam kehidupan sehari-hari.”Menggunakan produk halal, membuat kita merasa tenang dan nyaman,” tukasnya.

Sebagai negara dengan populasi penduduk Muslim terbesar, Indonesia siap menjadi pusat halal dunia serta pelopor sertifikasi halal. Hal ini ditegaskan oleh Kementerian Agama dalam The 2nd International Seminar on Halalness and Safety of Food and Pharmaceutical Product. Baca: Legitnya Pasar Kosmetika Halal

Menurut Nurhayati, sedemikian besarnya perhatian pemerintah pada perkembangan industri halal dalam negari akan semakin mendorong produsen industri untuk terus berkarya. Sehingga bisa dibayangkan, dengan potensi penduduk Muslim terbesar dan juga pertumbuhan pasar halal dunia. Jika digarap dengan maksimal, industri halal bisa menjadi salah satu kontributor terbesar dalam perekonomian Indonesian. “Apalagi kosmetik sebagai produk lifestyle, pertumbuhan terbilang lebih cepat di atas 10 persen lebih tinggi dibandingkan industri lain. Alhamdulilah Wardah pertumbuhannya di atas 50 persen,” pungkasnya.