
Seiring perkembangan zaman hadir pula beragam jenis produk makanan dan minuman. Unsur-unsur yang terdapat di dalam produk tersebut pun kini tak lagi sederhana. Inovasi dalam riset pun menjadi hal penting demi mengikuti perkembangan yang ada di lapangan.
Pasar halal telah menjadi industri yang potensial untuk dikembangkan. Indonesia dengan mayoritas penduduknya adalah muslim tentu menjadi pasar halal potensial. Asisten Deputi Produktivitas Riset Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Masyarakat Kementerian Riset dan Teknologi, Ira Nurhayati Djarot, mengatakan ada sejumlah persyaratan vital untuk menjadi pusat halal diantaranya sumber daya manusia, dukungan pemerintah, kapabilitas, infrastruktur, hingga pengembangan riset dan teknologi.
Menurutnya, peningkatan dalam inovasi riset dan pengembangan harus dilakukan dalam menentukan kehalalan suatu produk makanan. “Karena ini dapat berdampak pada daya saing produk halal Indonesia di pasaran,” kata Ira, dalam The First Symposium on Global Halal Research di Indonesia Halal Expo 2014, Kamis (23/10). Ira mengungkapkan setidaknya pasar halal tumbuh tujuh persen per tahun dengan nilai 1,5 triliun dolar. Komunitas muslim pun berkontribusi sekitar 632 miliar dolar ke pasar.
Sementara, Direktur Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI), Lukmanul Hakim, mengatakan dalam menentukan kehalalan suatu produk, pihaknya menggunakan analisis laboratorium dengan metode analisis yang valid. “Penentuan material halal juga berdasar perkembangan riset terkini untuk menemukan status kehalalan dan mencari tahu sumber alternatif halal,” ujar Lukmanul.
Oleh karena itu, simposium bertema Mendorong Sains Halal dengan Pendekatan Multi-Disiplin di hari ini pun dilakukan untuk mendorong kerjasama berbagai pihak agar riset yang mendukung implementasi halal dapat semakin berkembang. Simposium ini dihadiri sekitar 100 peserta dari beberapa negara, seperti Malaysia, Thailand, dan negara-negara lainnya yang menjadi anggota World Halal Council.
Berdasar data Thomson Reuters, pengeluaran muslim dunia mencapai miliaran dolar AS. Laporan tersebut menyatakan total pengeluaran muslim dunia di sektor makanan dan minuman halal mencapai 1088 miliar dolar AS atau sebesar 16,6 persen dari pengeluaran kebutuhan makan dan minum penduduk dunia dan akan mencapai 1626 miliar pada 2018.

