Perbankan digital dinilai sebagai pilihan paling rasional untuk menjangkau masyarakat yang belum tersentuh lembaga keuangan resmi di daerah terpencil. Ketua Umum Penghimpunan Bank Nasional (Perbanas) Sigit Pramono menuturkan saat ini baru sekitar 54% masyarakat Indonesia yang memiliki akses keuangan. Sisanya, belum tersentuh layanan perbankan.

Pelaku industri perbankan, kata Sigit, menyambut baik dengan adanya inisiatif dari Bank Indonesia maupun Otoritas Jasa Keuangan untuk mengembangkan perbankan digital tanah air melalui Layanan Keuangan Tanpa Kantor dalam rangka Keuangan Inklusif (Laku Pandai). Menurutnya, saat ini perbankan digital di Indonesia sebenarnya tidak kalah dibandingkan dengan negara lain.
Berbagai fasilitas perbankan digital seperti Anjungan Tunai Mandiri (ATM), Elektronik Data Capture (EDC), maupun internet banking dan electronic banking sudah dapat digunakan para nasabah perbankan di tanah air. “Masalahnya itu jangkauannya dan pemerataannya di negara kita terlalu tersebar beragam keseluruh wilayah. Oleh karena itu, kami dorong supaya jangkauannya supaya makin luas,” tutur Sigit.
Presiden Joko Widodo mengatakan Indonesia merupakan salah satu negara di Asia Tenggara yang inklusi keuangannya masih sangat rendah. Hal ini tercermin dari rendahnya minat masyarakat untuk membuka rekening di institusi keuangan resmi. Jokowi menghimbau kepada industri pelanggan untuk melakukan inovasi dalam menjangkau masyarakat yang berada di wilayah terpencil ataupun wilayah perbatasan. Terlebih, karakteristik Indonesia berupa wilayah kepulauan dengan rentang yang luas.
“Perlu ditingkatkan terkait dengan inovasi perbankan, seperti inovasi kapal nelayan untuk menjangkau wilayah kepulauan atau mobil keliling untuk menjangkau wilayah pinggiran,” kata Presiden.
Adapun, Direktur Pengembangan Bisnis dan Informasi Teknologi PT Bank Bukopin Tbk. Adhi Brahmantya mengatakan perseroan bakal meluncurkan Laku Pandai pada Kuartal IV tahun ini. Dengan layanan ini, Adhi menjelaskan, perseroan dapat menghemat biaya investasi pembukaan jaringan kantor dalam menjangkau masyarakat di wilayah remote.
Bank Bukopin akan menggunakan Payment Point Online Bank (PPOB) untuk menjadi agen Laku Pandai. “Saat ini kami punya sekitar 22.000 titik PPOB. Nanti 400 titik dahulu untuk tahun ini yang jadi agen Laku Pandai” ujar Adhi.

