Berbeda dengan pasar obligasi konvensional yang didominasi oleh surat utang pemerintah, di pasar surat utang syariah, sukuk korporasi yang mendominasi.

Berdasar data Asia Bond Monitor September 2015 yang dirilis oleh Asian Development Bank, hingga semester I 2015 pangsa pasar sukuk korporasi di Asia Timur tercatat sebanyak 52,2 persen. Sementara, sukuk negara pangsanya sebesar 47,8 persen.
Kendati pangsa pasar sukuk pemerintah masih di bawah sukuk korporasi, jumlah sukuk negara semakin meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Pangsa pasar outstanding sukuk negara hingga Juni 2015 naik dua kali lipat dibanding pada 2008 yang tercatat sebesar 27,5 persen. Baca: Apa Bedanya Sukuk Negara dengan Surat Utang Negara?
Di kawasan Asia Timur hanya dua negara, yaitu Malaysia dan Singapura yang pasar sukuknya didominasi oleh sukuk korporasi dibanding sukuk negara. Khusus Singapura malah seluruh outstanding sukuk berasal dari sukuk korporasi. Sementara, di Indonesia sukuk negara yang mendominasi.
Sampai akhir Juni 2015, oustanding sukuk negara mencapai 89,2 miliar dolar AS, sedangkan sukuk korporasi sebesar 97,2 miliar dolar AS. Hingga akhir Juni 2015 outstanding sukuk di Asia Timur mencapai 186,3 miliar dolar AS, naik 59,9 miliar dolar AS dari akhir 2008. Baca: Pasar Sukuk Indonesia Tumbuh Positif
Dilihat dari mata uang yang digunakan untuk penerbitan sukuk, ringgit menjadi yang terdepan dengan pangsa 89,7 persen. Sedangkan sisanya 10,3 persen penerbitan sukuk merupakan sukuk berdenominasi dollar AS, rupiah, serta dollar Singapura dan dollar Brunei.

