Meski sempat melambat tahun lalu, pembiayaan motor baru masih menjadi andalan Multifinance di tahun ini.
Sepanjang 2015 pertumbuhan industri sepeda motor mengalami tantangan yang juga berpengaruh pada pertumbuhan industri pembiayaan. Kendati perkembangan industri sepeda motor di tahun ini diperkirakan masih akan berat, Wahana Ottomitra Multiartha (WOM) Finance tetap optimis dapat tumbuh di atas industri.
Direktur Keuangan WOM Finance Zacharia Susantadiredja mengatakan, pada 2015 pembiayaan baru WOM Finance tercatat sebesar Rp 6,4 triliun. “Di tahun ini kami menargetkan pembiayaan baru naik 6-7 persen. Prediksi pertumbuhan sepeda motor baru kan lima persen, jadi target kami harus lebih tinggi dari industri karena kami bergantung juga pada pembiayaan multiguna,” katanya usai Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa WOM Finance, Kamis (18/2).
Pada 2016 WOM Finance menargetkan portofolio pembiayaan sepeda motor baru sebesar 60 persen, atau sama dengan tahun lalu. Di sisi lain, lanjut dia, WOM Finance juga akan tetap menggenjot pembiayaan multiguna. “Untuk pembiayaan sepeda motor baru kami akan pertahankan seperti tahun lalu, namun di tahun ini kami juga akan fokus di pembiayaan multiguna,” ujar Zacharia.
Pembiayaan multiguna kini menjadi salah satu andalan WOM Finance setelah Otoritas Jasa Keuangan memperluas jenis produk perusahaan pembiayaan. Zacharia memaparkan produk multiguna tersebut pun dapat digunakan untuk pembiayaan renovasi rumah, pembiayaan kesehatan, hingga kebutuhan pendidikan. Sejauh ini fokus pemasaran produk pembiayaan multiguna masih berada di Jawa dengan porsi sebesar 85 persen.
Sampai Desember 2015 WOM Finance membukukan aset sebesar Rp 5,3 triliun, atau naik 0,3 persen dari 2014. Kenaikan aset tersebut didukung oleh kenaikan total ekuitas yang meningkat 42 persen menjadi Rp 756 miliar. Peningkatan ini diperoleh dengan peningkatan modal oleh pemegang saham. Pada akhir tahun lalu WOM Finance menyalurkan pembiayaan sepeda motor sebanyak 565 ribu unit.
[bctt tweet=”Sampai 12/2015 WOM Finance beraset sebesar Rp 5,3 T atau naik 0,3% dari 2014″]