Dana tersebut disalurkan untuk menopang perekonomian di akar rumput.
Badan Amil Zakat, Infaq dan Shadaqah (BAZIS) Provinsi DKI Jakarta menargetkan dana terkumpul pada 2018 sebanyak Rp 300 miliar. Adapun dana yang terkumpul tahun 2017 ini sekitar Rp 170 miliar.
“BAZIS DKI menargetkan dana terkumpul sebesar Rp 300 miliar pada tahun depan.Dana itu disalurkan untuk menopang perekonomian di akar rumput, menciptakan antara 20 ribu hingga 30 ribu lapangan kerja,” ungkap Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno, di Mall Thamrin City, Jakarta, Kamis (28/12).
Menurut dia, dengan target yang tinggi, Insha Allah dengan kerja keras, kerja cerdas, kerja tuntas dan kerja ikhlas dari Bazis DKI Jakarta, serta dari Rumah Zakat, Dompet Dhuafa Rumah Yatim, target itu bisa terpenuhi.
Untuk itu, tegas Sandi, semua harus berkolaborasi. Ini karena BAZIS DKI ini memiliki keunikan tersendiri yaitu dari PNS termasuk dirinya sekarang menyalurkan zakat melalui BAZIS DKI. “Insya Allah kita gantungkan cita-cita setinggi langit ini yang mudah-mudahan bisa tercapai,” ucap Sandi
Pada kesempatan ini, Sandi juga berterima kasih karena Mal Thamrin City menjadi salah satu yang mendapatkan anugerah sebagai salah satu mal di kawasan DKI, yang mendapatkan predikat sadar zakat dan juga mal yang terdepan dalam kegiatan sosial.
“Teman-teman lagi mencari data. Apakah ada mal lain, yang bisa sebelumnya dinobatkan sebagai mal secara predikatnya sadar zakat. Ini mungkin yang pertama di Jakarta dan kemungkinan yang pertama di Indonesia, malahan di dunia,” ungkapnya.
Sandi juga berharap melalui zakat ini bisa menghidupkan ekonomi akar rumput, yaitu Usaha Kecil Menengah (UKM).
“Makanya, tadi juga ada kerja sama dengan gerakan OK OCE. Kita ingin lapangan kerja tercipta dan juga kekuatan daripada pondasi perekonomian UKM yang selama ini kita sebut sebagai tulang punggung perekonomian kita,” tegasnya.
Dirinya menambahkan, saat ini warga banyak yang mengeluh bahwa perekonomian itu hanya didominasi oleh pengusaha besar. Padahal, kata dia, kalau kita lihat ekonomi itu lebih dari 60 persen perekonomian Indonesia ditopang oleh UKM dan mereka belum mendapat akses permodalan yang cukup.
“Hari ini BAZIS DKI sudah memulai ini dan menyalurkannya kepada para UKM yang produktif. Oleh karena itu kita menargetkan BAZIS DKI meningkatkan pengelolaannya,” pungkas Sandi.
