World Zakat Forum (WZF) baru saja merilis buku International for Zakat Management.
Indonesia menjadi tuan rumah Konferensi World Zakat Forum (WZF) 2017 yang diselenggarakan di Hotel Sari Pan Pacific, Jakarta, mulai 14-16 Maret 2017. Perwakilan dari 16 negara menghadiri gelaran forum zakat dunia ini.
Sekretaris Jendral (Sekjen) WZF, Ahmad Juwaini mengatakan, WZF adalah forum bukan organisasi yang mengikat. Sehingga sifatnya lebih lentur, hubungan di antara anggota WZF pun sifatnya persuatif dan saling memandu. Dan, tidak ada pemaksaan terhadap anggota WZF.
“Tapi kita dorong, anggota WZF untuk betul-betul dapat meningkatkan kualitas zakatnya, baik dari segi manajemen maupun kepatuhan syariahnya,” kata Ahmad dalam konferensi pres World Zakat Forum (WZF) 2017 di Hotel Sari Pan Pacific, Rabu (15/3).
Ahmad menegaskan, mendorong negara-negara untuk meningkatkan kualitas zakat menjadi fokus WZF. Selain itu, juga mengajak negara-negara lain ikut berpartisipasi memanfaatkan zakat guna mengatasi kemiskinan di dunia secara nyata dan signifikan.
Menurut Ahmad, selama tiga tahun terakhir banyak negara dari Benua Afrika terlibat dengan WZF. “Pada periode saya, lebih banyak partisipasi dari negara-negara Afrika. Kalau dihitung ada sekitar empat sampai lima negara yang terlibat di WZF dari Afrika,” jelasnya.
Adapun kemajuan WZF ketika dirinya menjabat Sekjen, kata Ahmad, yakni selama tiga tahun terakhir bisa dikatakan setiap tahun selalu diselenggarakan Internasional konferensi WZF. Di tahun 2014, Internasional konferensi WZF diadakan di New York, Amerika Serikat. Pada tahun 2015, Internasional konferensi WZF diadakan di Banda Aceh, Indonesia dan Kuala Lumpur, Malaysia.
Pada 2016 rencananya akan menyelenggarakan Internasional konferensi WZF di New Delhi, India. Tapi, karena alasan keamanan, konferensi tidak jadi digelar di India. Dan kali ini, tahun 2017, WZF diselenggarakan di Indonesia dengan diikuti 16 negara.
Saat ini, WZF juga baru saja merilis buku Internasional for Zakat Management.”Buku tersebut dibahas selama dua tahun terakhir ini. Buku tersebut bisa digunakan untuk rujukan dan standar manajemen,” pungkas Ahmad.

