produk bank syariah

Investasi Haji, Meringankan Beban, Mewujudkan Niat

[sc name="adsensepostbottom"]

Rencanakan haji dari muda, gunakan program investasi haji untuk meringankan beban keuangan. Ada juga produk bank syariah seperti tabungan haji. Insyallah kalau ada niat, haji tercapai.

Ibarat pepatah ‘Di mana ada kemauan Disitu Pasti Ada Jalan’, maka bagi mereka yang sudah berencana melakukan ibadah ke tanah suci, sebenarnya mereka bisa mulai menyiapkan investasi guna melaksanakan ibadah hajinya.

Seperti yang diutarakan Perencana Keuangan – Mike Rini Sutikno, bahwa saat ini perangkat investasi untuk mengumpulkan biaya haji sangat beragam. Dengan kisaran biaya haji, US$2.500-3.000, maka bagi mereka yang berminat untuk melakukan ibadah haji bisa memulai investasi dengan jumlah yang tidak terlalu besar.

”Alhamdulillah sudah banyak perangkat investasi haji sehingga tidak memberatkan,” kata Mike kepada Majalah Sharing beberapa waktu yang lalu di kantornya di Jakarta Pusat.

Menurut Mike, hal pertama yang perlu diperhatikan adalah investasi haji harus halal dan sesuai syariah. Instrumen yang bisa dipilih mulai dari reksadana saham syariah, emas, tabungan haji hingga talangan haji.

Kesemua investasi tersebut memiliki keunggulan dan kelemahan masing-masing. Pelajari betul karakteristiknya sebelum memulai melakukannya.

Lebih lanjut Mike, bila ingin berangkat haji dalam waktu cepat, maka produk bank syariah seperti tabungan haji merupakan pilihan yang paling tepat. Namun perlu diketahui bahwa return tabungan haji tidaklah besar sehingga perlu menabung dengan agresif.

Namun untuk jangka panjang, reksadana saham syariah bisa juga menjadi alternatif investasi haji. Setiap tahunnya, return investasi ini terentang antara 25 hingga 30 persen. Bila ingin mengumpulkan biaya haji ekuivalen US$2.500-US$3.000, investasi bisa dimulai hanya dengan Rp255.000. Dalam lima tahun, angka yang ditarget bisa tercapai.

Mike lalu mengingatkan, sebelum memulai reksadana saham syariah maka investor harus benar-benar menelusuri rekam jejak perusahaan reksadana syariahnya. Carilah reksadana yang sudah berusia minimum dua tahun. Perhatikan pula dinamika kinerjanya, pilihlah yang stabil dan tidak terlalu fluktuatif.

”Harga saham syariah memang naik turun. Tetapi dalam jangka waktu lima tahun, tidak perlu khawatir sekali karena rata-rata tingkat pertumbuhannya 25-30 persen per tahun,” katanya.

Reksadana saham syariah juga menawarkan hal kepraktisan. Tanpa perlu repot, calon jemaah haji bisa memiliki reksadana saham syariah dengan cara autodebet atau membeli melalui Anjungan Tunai Mandiri (ATM).

Investasi haji lain yang bisa dipilih adalah membeli emas. Untuk menyasar angka Rp 30 juta, cukup membeli emas sebesar 1 gram per bulan selama sekitar lima tahun. Namun investasi emas memiliki tantangan dalam hal penyimpanan.

Selanjutnya menurut Mike, bila ingin mendapatkan kepastian menunaikan haji, talangan haji dari bank syariah merupakan instrumen investasi yang paling pas ketimbang menunggu hasil investasi haji ini. Dengan produk tersebut, mereka yang sudah berniat melakukan ibadah haji sudah bisa mendapatkan kepastian kuota haji, karena uang mukanya sudah dibayarkan perbankan syariah ke Kementerian Agama. Baca juga: Setor Dana Haji Kini ke Bank Syariah, Mastercard Jajal Dunia Syariah.

Mike mengatakan, berbagai investasi haji tersebut benar-benar memudahkan bagi mereka yang hendak menunaikan ibadah haji. Dengan begitu, maka masalah pendanaan bukanlah lagi menjadi persoalan besar untuk berhaji. Malah jika melihat ke depan, biaya ibadah haji semakin murah bila kisarannya tetap antara US$2.500-US$3.000 dan dengan nilai dolar sekitar Rp10.000.

produk bank syariah
Berbagai investasi haji dari produk bank syariah dapat memudahkan Anda yang hendak menunaikan ibadah haji

Lihat juga:

  1. Slide Show-nya di sini: Setor Dana Haji Kini ke Bank Syariah, Mastercard Jajal Dunia Syariah
  2. Videonya di sini: Produk Bank Syariah untuk Haji dari CIMB Niaga Syariah