Dana Zakat, Targetkan 280 Ribu Orang Lepas dari Kemiskinan

[sc name="adsensepostbottom"]

Jika dana zakat dioptimalkan akan banyak umat yang lebih sejahtera dan mandiri.

Anggota Baznas Ahmad Satori Ismail mengatakan, kesenjangan di Indonesia masih terus terjadi hingga saat ini, bahkan masih banyak umat yang berada di bawah jalur kemiskinan. Namun, menurutnya, jika dana zakat dapat dioptimalkan akan banyak orang yang terlepas dari kemiskinan.

Secara nasional, lanjut Ahmad, ditargetkan dana zakat dari umat akan mengentaskan 280 ribu jiwa fakir miskin dalam setahun. Angka tersebut merupakan satu persen dari jumlah keseluruhan orang miskin di Indonesia.

“Target secara nasional ini mengentaskan 280 ribu jiwa fakir miskin atau satu persen dari jumlah orang miskin nasional,” ungkap Ahmad saat menjadi pembicara dalam Kongres Ekonomi Umat (KEU) 2017 berajuk “Arus Baru Ekonomi Indonesia”, di Hotel Grand Sahid, Jakarta, Minggu (23/4).

Namun demikian sampai saat ini, menurut Ahmad,  umat Islam masih banyak yang mengesampingkan kewajiban berzakat dibandingkan dengan empat rukun Islam lainnya. Karena itu, masih perlu berbagai upaya untuk mengajak umat berzakat. Ini tentunya harus dengan sosialisasi dan edukasi tentang pentingnya berzakat bagi kemaslahatan umat.

“Umat Islam ini yang paling ditelantarkan itu masalah zakat. Masalah shalat umat Islam hampir semuanya shalat. Tetapi, zakat ini termasuk lima rukun Islam yang paling terlantarkan,” ujar Ahmad.

Padahal, tegas dia,  potensi zakat sebenarnya bisa mencapai Rp 217 triliun per tahun jika para pengusahanya mengeluarkan zakat melalui lembaga-lembaga resmi pengelola zakat. Ahmad berharap tahun-tahun yang akan datang umat Islam  jauh lebih maksimal lagi dalam mengeluarkan zakat.

[bctt tweet=”Zakat adalah lima rukun Islam yang paling sering diabaikan!” username=”my_sharing”]

“Kalau dana zakat dioptimalkan akan banyak orang yang terlepas dari kemiskinan, umat menjadi lebih sejahtera dan mandiri. Karena dana zakat juga disalurkan untuk pemberdayaan umat,” pungkasnya.