Perjanjian kerjasama dilakukan di istana presiden di Kabul, Afghanistan
Situasi keamanan yang kurang stabil membatasi kunjungan ke luar negeri bagi perwakilan dari Institut Agama Islam Tazkia.
Dari keterangan tertulis yang dikirim Rektor Institut Agama Islam Tazkia, Dr. Murniati Mukhlisin, M.Acc, CFP kepada MySharing (25/12), penandatangan kerjasama antara pihaknya dan pemerintah Afghanistan hanya bisa dilakukan di sekitar istana kepresidenan.
“Karena itu maka semua bentuk kerjasama dengan berbagai pihak di Afghanistan yang mempunyai visi misi yang sama dengan Tazkia dijalankan oleh KBRI”. kata Murniati dalam keterangannya.
- Bank Muamalat Dukung GERAK Syariah OJK dengan Menggelar Muamalah Master Class
- BSI Siap Jalankan Bisnis Bank Bulion
- Muslim Pro Luncurkan ‘40 Days of Deen’, Dukung Muslim Indonesia Bangun Kebiasaan Positif di Ramadan
- KNEKS Dorong Pelaku Bisnis Untuk Menjangkau Pasar Lebih Luas di Pesta Muslim Jakarta 2025
Perjanjian Kerjasama ini ditandatangani oleh Rektor, Institut Agama Islam Tazkia, Dr. Murniati Mukhlisin, M.Acc, CFP dengan Duta Besar RI di Kabul, Mayor Jenderal TNI (Purn) Dr. Arief Rahman.
“Pada tahun akademik yang akan datang, lima mahasiswa asal Afghanistan akan mengikuti program hafizpreneur di Tazkia. Program ini akan berlangsung selama empat tahun dengan target hafal 30 juz Al-Qur’an”, kata Murniati menjelaskan.