Era 1980-1990an produk keuangan syariah terbatas pada deposito, tabungan, pembiayaan sindikasi dan saham syariah. Kini instrumen investasi syariah semakin berkembang seiring waktu.

Dalam Islamic Funds Industry: 2015 Review & Outlook yang disusun oleh Malaysia International Islamic Financial Centre (MIFC), hingga kuartal III 2015 total dana kelolaan syariah global tercatat sebesar 60,2 miliar dolar AS. Turun dari periode sama tahun lalu yang mencapai 75,8 miliar dolar AS. Jumlah Islamic funds pun turun dari 1.161 buah menjadi 1.030 buah.
MIFC menyebutkan penurunan industri dana syariah tersebut terutama disebabkan menurunnya harga minyak dunia dan perkembangan pesat di kerangka pengaturan global, sehingga sangat memengaruhi pertumbuhan keseluruhan industri keuangan syariah. Dalam lima tahun terakhir dana syariah menunjukkan rata-rata pertumbuhan 9,55 persen per tahun. Baca: Inilah Tips Investasi Reksadana Syariah dari Mike Rini
Sektor dana syariah secara global telah menunjukkan laju pertumbuhan yang menarik, didukung oleh banyaknya instrumen pasar modal syariah. Diantaranya ekuitas syariah, instrumen pendapatan tetap, instrumen pasar uang dan produk investasi syariah lainnya. Hal tersebut pun secara substansial memberikan manajer investasi beragam instrumen keuangan syariah untuk dikelola sesuai dengan kebutuhan nasabah.
Industri dana syariah tak hanya berkembang di Timur Tengah dan Asia, namun juga di Eropa. Jersey Islands dan Luxembourg adalah dua wilayah kunci pasar dana syariah di Eropa. Pangsa dana kelolaan syariah di Jersey Islands terhadap dana kelolaan syariah global tercatat sebesar sembilan persen, sedangkan pangsa Luxembourg sebesar lima persen.
[bctt tweet=”Dalam 5 tahun terakhir pertumbuhan #IslamicFunds rerata 9,55%/tahun.”]

