Sektor produk halal menjadi potensi yang sangat besar bagi produk-produk Usaha Kecil Menengah (UKM).
Data Global State of Islamic Economic mencatat bahwa potensi pasar produk halal dunia diperkirakan akan berkembang pesat seiring dengan meningkatnya populasi Muslim dunia pada tahun 2030, dengan estimasi nilai perdagangan sebesar 3,7 triliun pada tahun 2019.
Deputi Bidang Produksi dan Pemasaran Kementerian Koperasi dan Usaha Usaha Menengah (Kemenkop dan UKM) I Wayan Dipta mengatakan, Indonesia dengan jumlah penduduk Muslim terbesar di dunia berpotensi untuk mengekspor produk halalnya ke pasar international. Sektor produk halal menjadi potensi yang sangat besar bagi produk-produk UKM Indonesia.
Menurut Wayan, dengan promosi dan pemasaran yang baik serta dikembangkan secara baik pula, produk halal Indonesia bisa mencatatkan pertumbuhn yang cukur besar.
“Pengingkatan populaso Muslim di Indonesia dan daerah lain ASEAN merupakan sebuah peluang yang cukup besar bagi produsen produk halal,” kata Wayan dalam keterangan resminya yang diterima MySharing, Rabu (12/4).
Lembaga survey dari Pew Research Center’s Forum on Religion & Public Life memproyeksikan total penduduk Muslim dunia meningkat dari 1,6 miliar jiwa di tahun 2010 akan meningkat dratis menjadi 2,2 miliar jiwa di tahun 2030.
Wilayah konsumen utama untuk produk hahal tetap berada di Indonesia, karena Indonesia merupakan negara mayorits Muslim terbesar di dunia dengan populasi lebih dari 250 dimana 90 persen adalah Muslim.
Partisipasi Kemenkop di Pasar Produk Halal
Wayan mengatakan, Kemenkop dan UKM berupaya meningkatkan perluasan pasar dan ekspor produk halal unggulan UKM Indonesia. Tahun ini program promosi dan perluasan pasar produk potensi ekspor UKM Indonesia dimulai dari partisipasi di pameran Malaysia Halal International Showcase (MIHAS) di Malaysia.
Pameran yang berlangsung pada tanggal 5-8 April 2017 di Kuala Lumpur Convention Center (KLSS) itu diikuti 580 exhibitor dari 33 negara diantaranya ASEAN, Palestina, UEA, Filipina, Turki, Australia, dan Jepang, serta mencatat lebih dari 25 ribu pengunjung.
Pameran MIHAS 2017 merupakan salah satu pameran terbesar di dunia untuk kategori produk halal seperti makanan, minuman, kosmetik, wellness, dan jasa keuangan, yang sudah berlangsung selama 14 tahun.
“Partisipasi Kemenkop dan UKM pada pemaran MIHAS telah berlansgung sejak tahun 2012 dan menunjukkan trend peningkatan positif untuk transaksi baik ritel maupun order potensial.” ujar Wayan.
Dalam pameran ini, lanjut Wayan, Kemenkop dan UKM memberikan fasilitas kepada 28 UKM Indonesia dari kategori produk makanan, minuman, herbal, dan wellness yang berasal dari provinsi Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Lampung, dan Nusa Tenggara Barat (NTB).
Adapun pameran MIHAS 2017 ini bersifat B to B, dengan mencatat nilai transaksi ritel Rp 138.107.200, sedangkan order profesional ekspor sebesar Rp 34.511.93.900 atau meningkat hampir 3 kali lipat dari tahun 2016, belum termasuk order lainnya yang masih perlu dilakukan follow-up. “Mayoritas pengunjung adalah buyers international dan sebagian UKM hanya membawa sampel produk,” pungkas Wayan.

