Sustainable Development Goals. Ilustrasi: MySharing
Sustainable Development Goals. Ilustrasi: MySharing

Peran Filantropi Menanggulangi Berbagai Masalah Global

[sc name="adsensepostbottom"]

Lembaga filantropi memberikan perhatian dan dukungan kepada cara-cara baru dalam berderma.

Sekretariat SDGs Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Arum Atmawikarta mengatakan, pemerintah Indonesia terus menanggulangi kasus Sustainable Development Goals (SDGs).

Menurutnya,  SDGs ini persoalan besar yang  tidak bisa melaksanakannya sendiri-sendiri, tapi butuh sinergi antara pemerintah, organisasi kemasyarakatan, filantropi dan akademisi. Dan peranan filantropi di Indonesia menjadi sangat penting dalam menanggulangi kasys SDGs.

Dalam pelaksanaan prinsip SDGs  tidak boleh  gagasannya satu orang pun  tertinggal sebagai sasaran. Kalau dulu jelas Arum, SDGs itu diminta kontribusi secara nasional, provinsi, kabupaten/kota sudah cukup.Tapi sekarang itu tidak, harus saling sinergi satu sama lain antara provinsi, kabupaten dan kota juga secara nasional bagaimana.

“Tidak boleh ada yang tertinggal dalam gagasan pembahasan terkait pencapaian kasus tersebut dan terus harus memiliki titik fokus pada kasus yang sudah ditentukan,” kata Arum dalam acara Share Happy Energy Rumah Zakat di Meradelima Restaurant, Jakarta, Rabu (1/3).

Menurut Arum, keistimewaan lembaga filantropi adalah kemampuannya mengambil risiko yang lebih besar dan menetaskan proyek-proyek baru yang menunjukkan keberpihakan kepada isu atau masyarakat terpinggirkan. Lembaga filantropi juga memberikan perhatian dan dukungan kepada cara-cara baru dalam berderma menyehterakan masyarakat.

Untuk meningkatkan peran dan keterlibatan lembaga filantropi dalam pencapaian SDGs, diharapkan dapat menanggulangi berbagai masalah global. Termasuk menghapuskan kemiskinan dan kelaparan, memajukan kesehatan dan pendidikan, membangun kota-kota secara berkelanjutan, memerangi perubahan iklim, serta melindungi lautan dan hutan.

“Dengan adanya Non Government Organisation (NGO) atau lembaga swadaya masyarakat (LSM) diharapkan program pemerintah dan NGO bisa sejalan, sehingga manfaat dari pembangunan yang dilakukan langsung bisa dinikmati masyarakat,” ungkap Arum.

Arum menyampaikan, SDGs didukung oleh 193 negara anggota PBB dan digunakan untuk membingkai rencana pembangunan nasional negara-negara di seluruh dunia selama 15 tahun ke depan. Tujuan dari SDGs yaitu, menanggulangi kemiskinan dan kelaparan, mencapai pendidikan dasar untuk semua, mendorong kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan, menurunkan angka kematian anak, dan meningkatkan kesehatan ibu.

[bctt tweet=”Bappenas: Masih banyak anak-anak kurang gizi di Indonesia!” username=”my_sharing”]

“Kita ini, kurang gizi pada anak-anak masih tinggi, angka kematian ibu melahirkan juga paling tinggi. Penderita penyakit HIV/Aids masih banyak.Kerusakan hutan juga belum terkendali.Makanya, pemerintah harus bersinergi dengan filantropi,” pungkasnya.