elsa febiola aryanti

Saham Syariah untuk Investor Pemula

[sc name="adsensepostbottom"]

elsa febiola aryantiSaham syariah untuk investor pemula, sebenarnya tidak jauh berbeda triknya dengan berinvestasi pada saham konvensional. Hanya, prinsipnya yang berbeda. Intinya, saham syariah disarankan hanya untuk investasi, bukan spekulasi. Namun dari sisi risiko, 11-12.

Saat memutuskan untuk memilih suatu instrumen investasi bisa menjadi sesuatu yang tricky. Investor harus benar-benar memilih tempat investasi yang memberikan return maksimal. Salah satu instrumen investasi yang dilirik adalah saham.

Perencana Keuangan Syariah, Elsa Febiola Aryanti, mengatakan bagi investor pemula yang tertarik berinvestasi ke saham pada prinsipnya hal yang perlu diperhatikan adalah pemahaman terhadap instrumen saham dan memiliki yang cukup. “Jadi bukan hanya karena ikut-ikutan saja,” tegas Elsa.

Pasalnya, tambah Elsa, saham masuk dalam kategori instrumen investasi beresiko tinggi yang lebih cocok untuk instrumen investasi jangka panjang. Saham dapat memberikan peningkatan nilai asset bagi seseorang apabila nilainya naik. Ia menjelaskan capital gain didapatkan dari perbedaan harga beli dan harga jual, sedangkan deviden adalah pembagian keuntungan dari perusahaan yang diberikan pada pemegang saham.

“Orang yang mengharapkan peningkatan nilai aset dan deviden akan memiliki jangka waktu investasi lebih panjang (buy and hold) dibandingkan yang mengejar keuntungan dari perbedaan harga beli dan harga jual (trading),” papar Elsa.

Dalam memilih saham, Elsa menuturkan agar investor cenderung untuk menggunakan pendekatan fundamental bagi yang ingin konsisten menerapkan investasi saham sebagai investasi jangka panjang. Dengan melakukan pendekatan fundamental yang melihat kepada keadaan mendasar perusahaan tersebut, maka investor akan dapat berinvestasi pada perusahaan yang berfundamental baik. Elsa pun mengingatkan karena saham diperdagangkan di bursa, maka mau tidak mau investor pun harus memperhatikan likuiditas dari saham tersebut.

Dengan tujuan investasi saham dalam jangka panjang, Elsa mengutarakan secara umum dapat dikatakan masa investasi yang baik dalam berinvestasi di saham adalah setiap saat karena horison investasi yang panjang (diatas 5 tahun) dapat menyerap naik turunnya harga saham dalam trend yang meningkat. Lain lagi halnya dengan yang ingin mendapatkan keuntungan dari jual beli saham, maka yang dilakukan adalah menambahkan analisa teknikal untuk mencari tingkatan harga untuk melakukan entry ke dalam saham tertentu dan menentukan timing yang dianggap baik untuk melakukan investasi.

investasi saham syariah untuk pemulaElsa mengingatkan saham adalah instrumen investasi yang berisiko tinggi. Walaupun secara trend historikalnya naik, tidak ada yang bisa memastikan dengan keyakinan 100 persen apa yang akan terjadi. “Apalagi untuk investor jangka pendek yang melakukan trading, maka anda harus siap untuk kehilangan nilai pokok dari investasi yang anda lakukan pada saat harga menurun, atau anda harus melakukan penjualan rugi untuk menghindari kerugian yang lebih besar lagi. Untuk itu pemilihan saham menjadi sangat esensial dalam investasi ini,” jelas Elsa. Karena itu, tambahnya, analis saham biasanya melakukan proses yang sangat panjang dan mendetail untuk membedah suatu saham, sehingga dapat memberikan informasi yang berimbang.

Untuk alokasi investasi di saham pun, menurut Elsa, sangat tergantung pada profil risiko investor, tujuan-tujuan investasinya, jangka waktu investasi dan kemampuan investor. Selain itu, perlu diingat juga bahwa jumlah uang yang diperlukan untuk berinvestasi di saham apalagi untuk investasi jangka panjang relatif besar.