investasi syariah untuk startup
Ilustrasi invetasi ke perusahaan Startup.

Dana Syariah untuk Startup

[sc name="adsensepostbottom"]

Disebut Shariah Compliant Seed Enterprise Investment Scheme(SEIS). Mengumpulkan £1 Juta dalam dua minggu, 80% dibeli Non Muslim.

investasi syariah untuk startup
Ilustrasi invetasi ke perusahaan Startup.

Investasi syariah tidak ketinggalan jaman, dapat mengikuti tren ekonomi berbagi di dunia. Juga untuk meningkatkan kewirausahaan di seluruh dunia, dana syariah untuk startup ini dibuat oleh Portillion Capital dan IFAAS, Inggris.

IFAAS, adalah konsultan keuangan Islam internasional sedangkan Portillion Capital adalah lembaga keuangan syariah independen. Keduanya dibantu oleh konsultan dalam bisnis startup, Seed Mentors telah meluncurkan Dana Syariah SEIS (Seed Enterprise Investment Scheme) sebagaimana dilansir dari laman resmi Portillion Capital (14/12).

Peluncuran Dana Syariah SEIS termin pertama dilakukan pada awal November 2014 dan pada 27/11, Portillion Capital mengumumkan, telah berhasil mengumpulkan £1 dalam dua minggu dan akan membuka lagi termin berikutnya. Hingga 14/12 menurut pengamatan MySharing melalui jejaring sosial Linkedin, Portillion Capital masih belum memastikan kapan termin keduanya.

Sayangnya, Dana Syariah SEIS ini hanya dapat dibeli oleh investor di Inggris. Baik Muslim maupun Non Muslim dapat membeli produk ini. Makanya, tak heran jika dalam dua minggu sejak peluncurannya di awal November 2014 dana ini telah mengumpulkan lebih dari £1 Juta, 80% kebanyakan dibeli oleh investor Non Muslim.

Sesuai namanya, dana ini memiliki fokus untuk mendanai usaha-usaha startup berpotensi dengan cara syariah, bertanggung jawab sosial, dan sesuai etika. IFAAS bertindak sebagai penasehat syariah dan menjamin kepatuhan syariah dana ini, tidak hanya saat diluncurkan dan dibeli, juga pengelolaan dana setelahnya. Baca juga: Ini Kriteria untuk Menjadi Dewan Syariah

Managing Director, IFAAS, Farrukh Raza mengatakan, “IFAAS bangga tetap berada di depan dalam perubahan lanskap keuangan Islami yang cepat dengan peluncuran Dana Syariah SEIS ini. Portillion adalah salah satu pemain utama dalam jasa keuangan syariah di Inggris, dan berbagi komitmen kami untuk menjadi pionir dalam inovasi produk keuangan syariah.  Fakta bahwa Dana Syariah SEIS adalah model investasi syariah untuk startup pertama di Inggris adalah signifikan. Sejak, Inggris memimpin permintaan pasar keuangan syariah di Eropa, salah satunya didukung oleh bertumbuhnya pasar sukuk di dunia.”

Mendukung Program Pemerintah
Sejatinya, Seed Enterprise Investment Scheme (SEIS) adalah program Pemerintah Inggris yng diluncurkan pada 2011 sebagai bagian dari inisiatifnya menumbuhkan ekonomi dengan mendorong kewirausahaan.

SEIS didesain untuk membantu usaha kecil dan pengusaha pemula. Bermodel keuangan ekuitas, untuk membuatnya menarik bagi warga Inggris, pemerintah memberikan insentif pajak bagi warga yang membeli saham Dana SEIS yang diinvestasikan pada salah satu startup. Bagi investor, risiko dana berkurang, dan untuk usaha startup, dapat memanfaatkan model keuangan syariah untuk mendukung bisnisnya ketika ia memilih menggunakan Dana Syariah SEIS.

Kamran Sattar, Chief Executive Officer dan Co-founder Portillion Capital mengatakan,“ Dana Syariah SEIS sejalan dengan strategi Pemerintah Inggris dalam mempromosikan kewirausahaan dan menciptakan kesempatan yang adil untuk semua komunitas. Dan, kami bangga dapat bekerjasama dengan IFAAS. Sebagaimana dikatakan Perdana Menteri Inggris, David Cameron dalam World Islamic Economic Forum 2013, ‘jangan lagi ada Muslim Inggris merasa tidak dapat memulai bisnisnya karena tidak mendapat pinjaman startup, terkait agamanya’. Kami merasa, dengan investasi syariah untuk startup ini, telah membantu untuk membuat visi David Cameron itu menjadi kenyataan.”

Untuk setiap £1 yang ditanamkan investor pada Dana Syariah SEIS ini, akan mendapat 50 Penny, insentif pajak dan 14 Penny pengurangan pajak untuk keuntungannya, berarti biaya bersih yang harus dikeluarkan investor untuk setiap £1 telah dikurangi 36 Penny. Jika investasinya gagal, kerugian maksimal yang dapat dikembalikan dari berbagai insentif ekuivalen dengan 86,5 Penny untuk tiap £1 yang diinvestasikan.

Nah, kapan Indonesia punya produk seperti ini ya?