Personal Corporatehood

Berinvestasi Pada Manusianya
Tidak hanya Pave, perusahaan lain yang cukup terkenal karena menyediakan jasa crowdfunding adalah Upstart. Mari tengok apa yang dikatakan Upstart di laman utama situsnya (http://upstart.com):

“Invest in people – literally. Venture capitalists say they invest in people, but our backers do it for real. While most new businesses fail, talented people tend to succeed over time. And by supporting upstarts with advice and introductions, backers can help them – and their investments – go further”.

Seperti dilaporkan Michelle Goodman dalam “Investing Trend for 2014: Equity Crowdfunding” (http://www.entrepreneur.com), seorang individu berhasil melunasi pembiayaan pendidikannya dan membangun situs jual beli dengan bantuan pendanaan dari Upstart.

Rachel Kim, mahasiswa MBA Universitas Harvard, mengumpulkan USD 100,000 dari 37 investors melalui Upstart tahun ini. Kim pun segera berhenti dari pekerjaannya di Google dan serius membangun perusahaan jual beli online, Nailed Kit. Pasalnya, ia harus membuktikan kepada para investornya bahwa usahanya itu akan berhasil dalam enam hingga 12 bulan.

Sebagai imbalannya, Kim harus menyisihkan 6% dari penghasilannya tiap bulan selama 10 tahun untuk para investornya tersebut. Jika pendapatannya tidak mencapai USD 30,000 per tahun, Kim akan mendapat keringanan dan kontraknya diperpanjang satu tahun. “My student loans don’t have any of that flexibility,” kata Kim.

Sejak Upstart diluncurkan pada November tahun lalu, situs ini telah mampu mengumpulkan dan menyalurkan dana sebanyak USD 2,1 juta untuk 160 individu. “At least 50 percent are entrepreneurs specifically trying to get a business off the ground,” kata CEO Upstart Dave Girouard.